Langsung ke konten utama

Awal Mula Jumini Menjadi ODHA


Alangkah kagetnya Jumini ketika suaminya yang gagah dan tidak pernah sakit apapun, tiba-tiba terserang diare selama 18 hari dan harus rawat inap di Rumah Sakit. Segala pemeriksaan telah dilakukan. Pada pemeriksaan akhir, yaitu tes darah, diketahui bahwa suami Jumini menderita HIV-AIDS. Setelah mengetahui status suaminya, pihak Rumah Sakit langsung melakukan pemeriksaan terhadap Jumini. Hasilnya sama, Jumini reaktif HIV.

Sebulan terbaring di Rumah Sakit, akhirnya Jumini meminta pihak Rumah sakit agar dipulanggkan saja karena suaminya sudah dalam keadaan koma. Sebelum koma, suami Jumini meminta agar dirinya dirawat keluarganya saja, agar Jumini dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan kedua buah hatinya. Namun sayang, keinginan suami Jumini tersebut ditolak oleh keluarganya sendiri. Akhinya, Jumini sendirilah yang merawat suaminya yang suka main perempuan tersebut.
Di akhir hayatnya, suaminya mengalami sakaraul maut yang susah akibat mempunyai jimat pengasihan. Jimat tersebut dapat terlepas dan suaminya meningga dengan tenang setelah Jumini melakukan beberapa syarat, sesuai petuah “orang pintar”.

Beban Jumini tak berhenti di situ. Ia sempat ngedrop setelah lebaran. Ibaratnya, badannya hanya tinggal kulit dan tulang. Orang-orang mulai menggunjingkan bahwa Jumini tak akan bertahan hidup lagi. Tetapi Jumini berusaha kuat melawan virus ini. Ia menjalani terapi ARV seperti ODHA lainnya. Namun, kombinasi obat yang tak selalu tepat, membuat fisiknya tersiksa.
Bersambung…


18 Juni 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONDISI JUMINI SAAT INI

Sekarang, kehidupan Jumini jauh lebih baik. Setelah berjuang mati-matian melawan virus dalam tubuhnya, ia kini menjadi ODHA produktif. Ia bekerja di sebuah KDS yang menangani pendampingan dan konsultasi ODHA mulai dari awal datang ke CST, akses ARV dan pendampingan keseharian ODHA yang membutuhkan dukungan secara mental. Keseharian Jumini seperti orang pada umumnya. Pagi hari setelah menyiapkan keperluan keluarganya, ia berangkat dari rumahnya ke Pati Kota untuk bekerja dengan menggunakan motor. Sampai di Pati Kota, ia datang ke VCT di Rumah Sakit untuk pendampingan dan memberikan dukungan sebaya, atau mendatangi rumah ODHA lain yang membutuhkan. Bila ada pertemuan dan rapat tentang HIV-AIDS, ia pasti menyempatkan diri untuk ikut serta.   Ket. gambar: Jumini saat pendampingan dalam ruangan VCT di RS Soewondo Ketika akhir pekan, ia menghabiskan waktu bersama ketiga anaknya. Ia melakukan pekerjaan rumah seperti biasa. Dari mengangsu air (di daerah tempat merupaka...

ADVOKASI DAN SUMBER PENDANAAN RUMAH MATAHARI

Kami bekerja sama dengan berbagai jaringan dan orang-orang yang peduli terhadap penanggulangan HIV-AIDS, untuk melakukan advokasi kepada pemerintah dan semua pihak agar membuat kebijakan yang serius terkait penanggulangan HIV-AIDS. Sumber pendanaan Rumah Matahari berasal dari Peduli Kasih Jawa Tengah yang juga didukung oleh Spiritia, para donatur dan usaha-usaha ekonomi bersama yang sebagian keuntungannya kami alokasikan untuk kegiatan . Dari donasi perorangan yang memberikan sebagian penghasilannya sebagai partisipasi keterlibatan dalam penanggulangan HIV-AIDS . Kelompok Rumah Matahari, Rek.Bank Jateng Cab.Pati: 3-006-21630-6 

SOSIALISASI HIV-AIDS

Rumah Matahari mencoba m emberikan informasi kepada semua lapisan masyarakat agar mengetahui dan paham secara benar tentang HIV-AIDS. Harapan ke depannya agar masyarakat tidak lagi melakukan stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV-AIDS . Selain itu, sosialisasi ini juga diharapkan mampu mengedukasi masyarakat  agar terhindar dari infeksi HIV-AIDS atau tidak menjadi korban baru.